BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh
misteri bagi setiap pasangan suami isti. Setiap kehamilan diharapkan dapat
berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, oleh karena itu
pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan
diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut (Hidayat,2009.
hal: 29).
Mortalitas dan morbilitas pada
wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi negara-negara berkembang.
Di negara miskin, sekitar 20-50% kematian Wanita Usia Subur (WUS) disebabkan
hal yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut data statistik yang di keluarkan World Healt Organitation (WHO) sebagai
badan Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang menangani masalah bidang kesehatan,
tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai
515 ribu jiwa setiap tahun (WHO 2008).
|
Insiden
yang terjadi di Cina pada tahun 2000 menggambarkan mual dan muntah sebagai
gangguan medis tersering selama kehamilan. Tinjauan sistematis dari Jewell dan
Young mengidentifikasi angka mual antara 70% dan 85% dengan sekitar setengah
dari presentase ini mengalami muntah. Keadaan hiperemesis gravidarum yang sangat patologis jauh lebih jarang
terjadi di bandingkan mual muntah secara logis. Kelli memperkiran bahwa hiperemesis gravidarum yang sangat patologis terjadi dalam 1:500 kehamilan.
Kuscu dan Koyucu (2002) meyakini bahwa kisarannya adalah antara satu dan dua
puluh per seribu kehamilan, sekitar 2,4% wanita yang mengalami mual-muntah
memerlukan Rumah Sakit untuk hiperemesis
gravidarum (Denis, 2008. hal: 3).
Hiperemesis
gravidarum adalah mual muntah yang berkelanjutan
dan berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari wanita hamil, akibat lebih
lanjutnya dapat mengakibatkan kekurangan cairan dan makanan ke jaringan
plasenta yang dapat mengganggu kehidupan janin dan memperburuk keadaan umum
ibu. Dan bila tidak ditangani dengan segera dan efektif dapat menyebabkan
kematian (Manuaba, 1998).
Mual muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu di antara 1000 kehamilan
gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini di sebabkan oleh
karena meningkatnya kadar hormon estrogen
HCG dalam serum. Penguruh fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-sehari menjadi terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk. Keadaan ini di sebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringannya penyakit. Hiperemesis
gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula
menyebabkan kematian pada ibu hamil (Cindy, 2009, ¶ 1, http://www.okhealth.blogspot.com,
diperoleh tanggal 14 september 2009).
Pengetahuan bidan
yang berhubungan dengan masalah dan tanda kehamilan terutama mengenai
hiperemesis gravidarum masih kurang sehingga hiperemesis gravidarum menyebabkan timbulnya dampak yang fatal
(Depkes, 2001).
Survei awal yang dilakukan peneliti di Kelurahan Tegal
Sari Mandala 1 Medan, di temukan sebanyak 30 orang bidan. Dari 30 orang
bidan yang ditemukan pernah memiliki pasien dengan
hiperemesis gravidarum.
Sebelumnya peneliti pernah mempunyai pengalaman bekerja
di salah satu Klinik di Kelurahan Tegal Sari Mandala I Medan dan melihat bahwa
masih ada pengetahuan bidan yang masih kurang serta sikap yang masih belum
mendukung untuk menangani dengan cepat ibu-ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum. Mereka masih sering merujuk ibu-ibu yang mengalami hiperemesis
gravidarum tingkat I ke Rumah Sakit, padahal ibu dengan hiperemesis gravidarum
tingkat I masih bisa dirawat di rumah atau pun klinik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka yang ingin diketahui
dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Hiperemesis
Gravidarum di Kelurahan Tegal Sari Mandala I Medan.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi Pengetahuan dan Sikap Bidan
tentang Hiperemesis Gravidarum di Kelurahan Tegal Sari Mandala I Medan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi Pengetahuan responden
2. Untuk mengidentifikasi Sikap responden
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Bidan
Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi bidan
agar lebih mengenal dan mampu mengatasi hiperemesis gravidarum.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang
sejenis dan lebih mendalam lagi.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu yang
telah penulis peroleh selama di bangku kuliah.
selanjut nya sms ke 085277011414